Menteri Ketenagakerjaan Indonesia Ida Fauziyah saat tiba di Kabupaten Lombok Timur untuk menghadiri acara puncak peringatan Hari Migran Internasional 2022
kerumutku - Kabupaten Lombok Timur menjadi pusat pelaksanaan peringatan hari migran sedunia yang jatuh pada Ahad (18/12/2022) kemarin oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Baca juga :
- Panitia Pilkades Pohgading Timur Dinilai Salah Paham Soal Verifikasi Berkas Bakal Calon
- Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa Kerumut Tahun 2023
Menaker Ida Fauziyah hadir langsung dengan agenda pertama berkunjung dan berdialog di Desa Anjani, kecamatan Suralaga. Anjani merupakan satu dari 450 Desa Migran Produktif (Desmigratif) yang ada di Indonesia.
Menteri Ida yang disambut Sekda Lombok Timur Muhammad Juaini Taofik pada kesempatan tersebut mengingatkan masyarakat maupun calon PMI, bahwa bekerja ke luar negeri merupakan pilihan kesempatan kerja yang dapat dipertimbangkan.
Akan tetapi ia berharap pilihan tersebut diambil setelah benar-benar siap, termasuk memahami risiko yang dapat timbul.
Karena itu ia menyarankan kepada masyarakat yang berminat mempersiapkan diri dengan kompetensi dan dokumen lengkap, juga informasi sebanyak-banyaknya, baik melalui pusat layanan migrasi di kantor desa, ataupun melalui Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) atau Dinas Tenaga Kerja.
Jalur prosedural adalah langkah untuk memberikan jaminan, baik diri sendiri maupun keluarga yang akan ditinggalkan.
Terkait Desmigratif ia menyebut keberadaannya memberikan manfaat, baik bagi desa penerima maupun desa-desa di sekitarnya, utamanya memberikan upaya perlindungan maksimal bagi para PMI, sebelum hingga setelah bekerja.
Sebab itu ia meminta semua elemen, khususnya pemerintah hingga tingkat desa dapat bekerja sama untuk menjalankan peran sesuai kewenangannya.
Menaker yang juga menyapa anak-anak pekerja migran di tempat itu menyebut Pemerintah terus memperkuat salah satu pilar Desmigratif yaitu community parenting.
Community parenting ini dimaksudkan memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat bahwa pendidikan anak tidak hanya didapat dari orang tua biologisnya.
Masyarakat juga memiliki kewajiban secara bersama-sama mengasuh anak tanpa melihat status biologisnya, terutama kepada anak PMI.
Tujuannya agar pendidikan mereka tidak terbengkalai selama ditinggal orang tuanya bekerja ke luar negeri.
Sekda Juani pada kesempatan itu menyampaikan terima kasihnya atas kehadiran Menaker, juga keberlangsungan program Desmigratif di Lombok Timur.
Ia juga berharap ke depan pelayanan kepada pekerja migran dapat terus ditingkatkan.
Menaker Ida selanjutnya menghadiri puncak peringatan yang berlangsung di balai pelatihan vokasi dan produktivitas (BPVP) Lombok Timur.
Pada acara tersebut ia menyerahkan sejumlah penghargaan, diantaranya penghargaan Indonesia Migrant Worker Awards kepada Pemda Lombok Timur sebagai Satuan Tugas Perlindungan Pekerja Migran Daerah Asal Pekerja Migran Indonesia Terbaik dalam Layanan Perlindungan Pekerja Migran. (SN)
Sumber post:selaparangnews
Posting Komentar
0Komentar