Anank Yn SetalAh lebih dari 60 hari tidak bertemu, jurnalis Al Jazeera Anas Al-Sharif yang sebelumnya mendapat ancaman dan menjadi sasaran tentara Israel, mendapat kabar duka saat ayahnya tewas dalam serangan udara di utara Gaza, kemarin. .
Ayahnya Jamal Al-Sharif, 65, terbunuh setelah rumah keluarganya di Kamp Jabalia dibom saat sedang melaksanakan salat.
Sebelumnya, Anas, seperti beberapa praktisi media lainnya, juga mendapat ancaman dari rezim Zionis yang langsung menyasar mereka karena aktif menyebarkan pemberitaan mengenai situasi di Gaza termasuk di media sosial.
Anas menuturkan, meski sudah lama tidak bertemu dengan orang tuanya, ia tak pernah merindukan orang-orang tercinta, bahkan mengaku semakin merindukannya.
Aku tak bisa bertemu mereka kecuali sekilas pandang ayahku tercinta. “Saya melihat ayah saya sebagai seorang syahid dan memeluk ibu saya, menghiburnya (meyakinkan) dan saya sendiri,” tulisnya dalam postingan di aplikasi X. Dia mengatakan bahwa dia sebelumnya menerima ancaman dari tentara Israel yang mengincarnya, namun tetap berada di lapangan untuk menyampaikan informasi kepada dunia tentang situasi terkini di Gaza. “Saya tetap berada di antara keluarga dan warga untuk mengirimkan audio dan video untuk memastikan liputan yang berkelanjutan.
Musuh membalas dendam dengan mengincar rumah keluarga saya yang membuat ayah tercinta saya menjadi martir,” tulisnya. Menurut Anas, ia merasa lega atas meninggalnya ayahnya karena setiap makhluk hidup adalah milik Allah SWT dan akan kembali kepada-Nya serta menyatakan tekadnya untuk terus melanjutkan kiprahnya sebagai jurnalis.
“Kami di sini untuk tinggal dan liputan akan berlanjut dari jantung kamp Jabalia bersama Anda,” katanya.
Dalam akun Instagramnya, Anas menulis bahwa ayahnya telah tiada, namun 'keharumannya' tak kunjung 'hilang'. "Ya Tuhan, aku sangat merindukannya. Aku melihatnya dengan tatapan perpisahan," ujarnya. Sementara itu, portal berita Al Jazeera melaporkan Anas Al-Sharif menjadi jurnalis media keempat yang kehilangan anggota keluarganya sejak Israel melancarkan serangan ke Gaza pada 7 Oktober.
Sumber post :metro
Posting Komentar
0Komentar