Mahasiswa Pariwisata Universitas Hamzanwadi Selong Magang di 15 DUDI di Pulau Lombok

Anank_Yn
By -
0


LOMBOK TIMUR Mahasiswa Pariwisata Universitas Hamzanwadi Selong Magang di 15 DUDI di Pulau Lombok telah berhasil mengembangkan wisata berbasis komunitas di Lombok Timur. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal melalui pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif.

Latar Belakang

Lombok Timur dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, mulai dari pantai, pegunungan, hingga budaya lokal yang kaya. Namun, potensi ini belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat setempat. Melihat peluang ini, mahasiswa Universitas Mataram berinisiatif untuk mengembangkan wisata berbasis komunitas yang melibatkan masyarakat lokal dalam setiap aspek pengelolaan wisata.

Proses Pengembangan

Proses pengembangan wisata berbasis komunitas ini melibatkan beberapa tahap penting:


  • Identifikasi Potensi Wisata: Mahasiswa melakukan survei untuk mengidentifikasi potensi wisata yang ada di Lombok Timur. Mereka bekerja sama dengan masyarakat lokal untuk menggali informasi tentang tempat-tempat yang memiliki daya tarik wisata.
  • Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat: Setelah potensi wisata teridentifikasi, mahasiswa memberikan pelatihan kepada masyarakat lokal tentang pengelolaan wisata, pelayanan kepada wisatawan, dan pemasaran digital. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola wisata secara profesional.
  • Pengembangan Infrastruktur: Mahasiswa bersama masyarakat lokal bekerja sama untuk mengembangkan infrastruktur pendukung wisata, seperti homestay, warung makan, dan fasilitas umum lainnya. Pengembangan ini dilakukan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
  • Promosi dan Pemasaran: Mahasiswa menggunakan media sosial dan platform digital lainnya untuk mempromosikan destinasi wisata yang telah dikembangkan. Mereka juga bekerja sama dengan agen perjalanan untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara.

Hasil yang Dicapai

Inisiatif ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat Lombok Timur. Beberapa hasil yang telah dicapai antara lain:

  • Peningkatan Pendapatan Masyarakat: Dengan adanya wisata berbasis komunitas, pendapatan masyarakat lokal meningkat. Banyak warga yang kini memiliki pekerjaan baru sebagai pemandu wisata, pengelola homestay, dan pelaku usaha kecil.
  • Pelestarian Budaya Lokal: Wisata berbasis komunitas juga membantu melestarikan budaya lokal. Wisatawan yang datang dapat belajar tentang tradisi dan kebudayaan Lombok Timur, seperti tarian tradisional, kerajinan tangan, dan kuliner khas.
  • Peningkatan Kesadaran Lingkungan: Melalui program ini, masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Mereka aktif terlibat dalam kegiatan konservasi dan pengelolaan sampah.

Tantangan dan Solusi

Meskipun telah mencapai banyak keberhasilan, pengembangan wisata berbasis komunitas ini juga menghadapi beberapa tantangan, seperti:

  • Kurangnya Sumber Daya: Keterbatasan sumber daya, baik finansial maupun manusia, menjadi salah satu tantangan utama. Untuk mengatasi hal ini, mahasiswa bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan lembaga swadaya masyarakat, untuk mendapatkan dukungan.
  • Perubahan Iklim: Perubahan iklim yang tidak menentu dapat mempengaruhi sektor pariwisata. Untuk mengatasi hal ini, mahasiswa dan masyarakat lokal mengembangkan program adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, seperti penanaman pohon dan pengelolaan air yang berkelanjutan.

Kesimpulan

Pengembangan wisata berbasis komunitas di Lombok Timur oleh mahasiswa Universitas Mataram merupakan contoh nyata bagaimana pariwisata dapat menjadi alat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Dengan melibatkan masyarakat dalam setiap tahap pengelolaan wisata, inisiatif ini tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga melestarikan budaya dan lingkungan. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan wisata berbasis komunitas yang berkelanjutan.

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)