Pawai Tradisi Unik Lombok Timur Sejak Tahun 1913

Anank_Yn
By -
0




Lombok Timur, sebuah kabupaten di Nusa Tenggara Barat, memiliki berbagai tradisi unik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu tradisi yang paling menarik perhatian adalah Pawai Kembuli. Tradisi ini telah ada sejak tahun 1913 dan terus dilestarikan oleh masyarakat Desa Rempung, Kecamatan Pringgasela. Pawai Kembuli diadakan setiap tahun untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan menjadi simbol kebersamaan serta kreativitas warga setempat.

Sejarah dan Makna Pawai Kembuli

Pawai Kembuli berasal dari dua kata, yaitu “Kembul” yang berarti berkumpul bersama-sama dan “Li” yang berarti kembali. Filosofi dari tradisi ini adalah untuk mengajak warga berkumpul kembali setelah lama tidak bertemu. Menurut sejarah, tradisi ini dimulai sejak adanya penduduk di Desa Rempung pada tahun 1913. Sejak saat itu, Pawai Kembuli menjadi acara tahunan yang selalu dinantikan oleh masyarakat.

Proses dan Keunikan Pawai Kembuli

Pawai Kembuli dimulai dengan persiapan miniatur yang identik dengan simbol-simbol Islam, seperti masjid, Alquran raksasa, dan musholla. Miniatur ini kemudian dihiasi dengan lembaran uang kertas, hasil panen, dan jajanan tradisional khas warga setempat. Setelah selesai dihias, miniatur tersebut diarak ke setiap ruas jalan di desa sambil disaksikan oleh seluruh warga yang berkumpul.


Keunikan dari Pawai Kembuli terletak pada cara mengarak miniatur tersebut. Setiap miniatur harus dipikul oleh warga, tidak boleh didorong atau diletakkan di atas kendaraan. Hal ini menambah nilai kebersamaan dan gotong royong dalam tradisi ini. Selama pawai berlangsung, warga juga sesekali meletakkan aneka jajanan ke dalam miniatur sebagai simbol berbagi rezeki.


Manfaat dan Dampak Sosial Pawai Kembuli

Pawai Kembuli tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga memiliki manfaat sosial yang besar. Setelah pawai selesai, seluruh isi miniatur yang berupa jajanan tradisional disumbangkan ke masjid untuk disantap bersama oleh warga yang sedang melaksanakan pengajian. Lembaran uang kertas yang menghiasi miniatur juga dijadikan sumbangan untuk pembangunan masjid.

Tradisi ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan kreativitas para pemuda di desa. Mereka berlomba-lomba untuk membuat miniatur yang paling indah dan unik. Selain itu, Pawai Kembuli juga menjadi daya tarik wisata yang mampu menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.

Kesimpulan

Pawai Kembuli adalah tradisi unik yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Desa Rempung, Lombok Timur, sejak tahun 1913. Tradisi ini tidak hanya menjadi ajang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, tetapi juga simbol kebersamaan, gotong royong, dan kreativitas warga. Dengan melestarikan tradisi ini, masyarakat Desa Rempung tidak hanya menjaga warisan budaya nenek moyang, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan kesejahteraan bersama

Tags:

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)