Anank yn Tanaman tembakau petani di beberapa tempat di Lombok Timur (Lotim) hilang dan dirusak orang tak dikenal (OTK).
Seperti yang terjadi di Desa Wakan, Kecamatan jerowaru dan Desa Menceh, Kecamatan Sakra Timur.
”Iya betul, beberapa hari lalu tanaman tembakau masyarakat kami ada yang hilang di sawah mereka. Ini tumben terjadi, tahun-tahun sebelumnya tidak pernah terjadi,” terang Kepala Desa (Kades) Menceh Idrus, Kecamatan Sakra Timur, saat dikonfirmasi, Jumat (9/8).
Dikatakan, daun tembakau yang hilang di setiap pohon tembakau bervariasi, berkisar tujuh sampai delapan daun tembakau yang dicuri.
Tembakau yang dicuri jenis Virginia dan tembakau rajang yang sudah siap panen. Tembakau yang hilang ditanam di lahan seluas sekitar 20 are lebih.
Selain hilang, tiga hari lalu, tanaman tembakau petani yang lain juga sengaja dirusak OTK.
Tanaman tembakau sengaja di tebas dan dibiarkan tergeletak begitu saja di lahan. Luas lahan yang dirusak sekitar 15 are.
”Tembakau yang dirusak ini sangat bagus. Kami dari pemerintah desa sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mencegah kasus serupa terulang lagi,” katanya.
Sejak kejadian itu, Bhabinkamtibmas setempat bersama BKD Desa Menceh rutin turun melakukan patroli. Kejadian ini sangat merugikan petani, mengingat biaya penanaman tembakau cukup besar.
Sementara itu, Hamdi Salah seorang petani di Desa Wakan juga membenarkan kasus perusakan tembakau juga terjadi di Dusun Tuping, Desa Wakan. Tembakau yang dirusak jenis Virginia yang sudah siap panen.
”Hanya satu petak saja (yang dirusak). Tembakaunya ditebang lalu dibiarkan begitu saja, bahkan ada juga digantung,” katanya.
Dirinya sangat menyayangkan aksi perusakan tembakau tersebut.
Meski tidak terlalu banyak namun sangat merugikan petani.
Terlebih di Desa Wakan, untuk bisa menanam tembakau membutuhkan biaya besar dan pengorbanan.
Sebab petani harus membeli air tangki untuk menanam tembakau, belum lagi biaya pemupukan.
Bahkan beberapa petani juga rela menanam menggunakan es batu lantaran sulitnya mendapatkan air irigasi untuk bercocok tanam.
Diharapkan pihak terkait bisa segera mengatensi hal tersebut agar kasus yang sama tidak menimpa petani yang lain.
”Mudah-mudahan kasus ini bisa diatensi pihak berwajib. Kasihan petani sudah kesulitan air, biaya yang keluar besar, ditambah lagi dengan dirusak,” tutupnya.
Posting Komentar
0Komentar